Tuesday, October 30, 2007

Kreativitas orang sini memang pantas diancungi jempol. Sekarang yang namanya sinetron hampir semua jiplakan. Entah dari manga, ato dari Korea ato dari Taiwan.
Bahkan ada yang menerbitkan sinetron yang mirip-mirip cerita sinetron lain, tinggal ganti nama aja. Beres dah, pokonya.

Makanya sebenernya saya gak merasa aneh kalau negeri seberang sampai mematenkan lagu daerah kita, atau mematenkan angklung dan batik. Kalau hak milik kita direbut negara seberang baru semua berkoar-koar, mengutuk. Tapi nyata sekali kita bangga kalau soal me-plagiat punya orang lain karena hasilnya selalu rating yang tinggi.

Kita yang ga menghargai hak cipta orang lain duluan, jadi jangan marah kalau ada orang lain menginjak-nginjak hak cipta kita. Siapa yang menabur dia yang menuai.
Masih tentang kreativitas, banyak juga orang-orang yang ga kreatif walau punya bakat.

Ada juga yang ga punya etika dalam kreativitasnya. Contohnya sudah jelas, plagiat.

Atau bisa juga karena ga kreatif, dia mengambil masalah pribadi orang lain. Dibikin cerita komedi ato apa, yang mungkin buat orang yang tidak mengerti itu hal yang lucu. Tapi tentunya tidak untuk pihak-pihak yang diceritakan, logikanya sih kalau mereka tau, mereka sakit hati.
Masalah pribadi gua koq dibeber-beber dan dijual buat dapet uang? Padahal katanya mereka temen gua. Gua cerita karena percaya ma mereka dan mereka mengkhianati gua, dan sebagainya…
Tapi ya, untungnya saya tidak pernah diperlakukan seperti itu hehehe. Tapi bukan berarti saya mendukung kegiatan begitu loh.

Lanjut ke main topic. Jangan sebut saya tidak nasionalis karena memaklumi negara seberang. Saya akui kegiatan main paten sembarangan itu tidak etis koq. Menurut sejarah kita yang lagi marak dipaten-paten itu semua dari kita. Tapi rumpun kita sama-sama Melayu, yang pasti akan membuat bingung. Sejarah versi kita ato versi mereka? Kalau ada time machine mungkin bisa dicheck siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi ga ada yang namanya time machine. Semua kembali ke nol, dan tau tidak?

Saya malas dengar semua berkoar dan berteriak bahwa budaya kita dirampok. Budaya yang mana? Saya rasa yang dirampok mungkin budaya plagiat kita.
Kita juga tiap hari liat hasil plagiat
kan? Jadi kalau negeri seberang mematenkan musik yang sama persis dengan lagu milik kita, jangan marah. Gampang koq cuma ganti lirik aja.
Iya, gampang, tinggal ganti nama, beres deh. Sinetron baru!!!

No comments: