Wednesday, February 27, 2008

Geer

Buat yang ga tau apa itu geer...saya jelaskan...
Geer biasanya terjadi saat seseorang merasa diomongin padahal ngga.
Masalahnya kenapa dia bisa geer?

Saat saya menggosipkan orang lain atau bicara sesuatu yang nyepet...yah saya kejam memang...lalu ada pihak yang tersinggung.
Merasa diomongin lalu berkata bahwa seharusnya saya mencari dulu kebenaran baru bicara.
Saya lalu jadi bingung, memang siapa yang ngomongin kamu?
Memang dunia berputar di sekeliling kamu aj?

Anyway, tiba-tiba saya jadi tersadar sendiri. Jangan-jangan si orang yang seharusnya ga tersinggung ini memang melakukan hal yang sama.
Jadi kalau tiba-tiba marah karena diomongin (padahal bukan dia yang dimaksud)
Kita semua harus berpikir dengan logika.

Dia telah melakukan hal yang sama. Iya toh? Kenapa merasa diomongin kalau memang ga pernah melakukan?
Ih, si itu posting gini gitu lho. Isinya bilang gini dan gitu...

Lalu dia angkat bicara, sialan dia ngomongin gw...
Benarkah? Apa dia jelas-jelas menyebut nama di sana? Menyebut ciri khusus yg menunjukkan bahwa Anda pelakunya?
Kalo ngga, ga usah marah (kalau memang Anda tidak melakukan hal seperti itu).

Seseorang yang tidak berdosa biasanya akan bertanya, "Yang lu maksud siapa, na?"
Sementara yang bersalah akan berkata, "Anna nyebarin omongan ga enak tentang gw."
See the difference, genius?

Saturday, February 23, 2008

Humble City

Kemarin adalah wawancara pertama. Saya dipanggil oleh perusahaan asuransi AIA.
Setelah interview saya pergi ke arah market (makanan murah di sini...) dengan harga 2.5 dollar biasanya bisa makan sampai kenyang.

Anehnya, setelah kemaren saya dirasis di Orchard (notabene sama2 city...). Saya mendapatkan keramahan di tempat ini.
Bayangkan di dalam gedung AIA di Alexandra, saya hampir menabrak seorang wanita yg lalu tersenyum. "Excuse me." katanya. Sesuatu yang jarang ada di Singapore sekarang.
Saya lalu mencari kaca, saya bertanya dengan seorang bapak yg terlihat cukup tua. Saat saya bicara dalam bahasa Inggris dia langsung menyambut dengan senyum. Hal yg jarang karena biasanya kita dipelototi make bahasa Inggris.

Sayangnya dia ga jual kaca. Di market place banyak pegawai kantoran makan. Percaya ga percaya mukanya ramah2 ga seperti daerah lain yg kaya mau ngajak perang.
Singaporeans do have a good side, entah kenapa ga semua orang bisa menghargai perbedaan.

Wednesday, February 20, 2008

Keramahan yang sangat "menyenangkan"

Sudah lama gua ga pengen maki-maki orang....Hal yang paling g benci adalah racist.
Di negeri macan ini yang terkenal sebagai tempat shopping memang tidak dikenal dengan keramahannya. Gak aneh Cina yang tinggal di negeri orang jadi dibenci di negara-negara lain.

I'm not going to start a war against some people but they really worth slapping...
This country is a proud one, proud with their English-whatever they called it-
They have their own pronunciation for that...

It started with visiting a building. An officer standing guard in front of the receptionist desk...
After a chit chat, I was allowed to go inside after I write my name in a book and the officer told me I have to report back to receptionist desk when I go down.
When I go down it's a shift change...taraaa....and a different officer already standing guard...Also a guy in a casual clothes...
"I want to report. I just come to take my things from my aunt."

The officer give me a book for checking out. No, I said, I write my name in another book. I just come here to see my aunt. They started to say something in English that can't be figured out...The guy in casual clothes say something with a high tone to the officer sitting behind the receptionist desk. He then told me to call my aunt up there to mention the owner name. You go out there and make a call.

I came back. Her name is Lina...
You want to check out?
No, I said, my aunt rent a room here, she come from Indonesia to bring my things.

Then he just starting to get mad...An Indian officer come to take place the previous officer.
You speak Malay ah? We Singaporeans don't speak Malay. You say what the number? Eleven o two, I said. You say sebelas kosong dua, just now you speak english but you speak Malay ah. We Singaporeans speak Chinese we don't speak Malay. What for you come here if you can't speak?

I started to get annoyed and say again "I just come to get my things from my aunt."
You just visiting then just go just go (with a "scram" pose to me)...what an A*****E...
If my aunt is not a regular there, I pose my middle finger to his face...
Maybe I should say. You understand English? This is how you use a*****e, A*****e...
Maybe when his children meet their mate or getting married, they should be with Malay or Indian, so he can be satisfied, right?

Fortunately not all Singaporeans do things like this. When I go to buy my meal, I met a very friendly Chinese. He's a lor mee seller in North Shopping Mall Bishan. Just the two of them, his father cook the noodles and he take orders from people who speak English and Chinese, with a very nice smile. Such a nice guy. He even chit chat with me a little in English still with a big smile to everyone.

Now why can't people just be like that? Ck ck ck...