Thursday, November 20, 2008

Doubutsu Uranai

Dapet dari blog salah satu temennya temen di multiply...

Hasil Ramalan:

You are Purple Monkey who is a straight forward, cheerful and honest person.
You are not very emotional, but work hard and have been smart enough to do errands around home from early ages.
You are clever with your hands too.
You give an impression of being unpretentious, and you are rather short tempered who would carry out everything by yourself.
You set your goal too high, and sometimes experience frustrations in trying to achieve it.
You like to take care of people and are kind and generous person.
You can not walk pass someone who is in trouble.
You take great care of your family and those who are working under you, and your attitude may be seen as too muc interference.
You will not be influenced by emotions, and you can make rational and modern decisions.
Your career will not be affected.
You tend to be rather cautious, and sometimes show unnecessary competitiveness.
This may cause friction in your personal relationship.
If you carry things actively on your own, you may suffer hardships.
You should lay back and let the time resolve things.
Your weakness lies in lack of planning.
You can show perseverance, so you should forecast the future before putting into action.
After getting married, you will carryout housework perfectly, and will be a good wife and a mother.
You can make sound decisions.

http://world.doubutsu-uranai.com/

I tag you all who read it!

Artikel tentang menikah...^^

Sayangnya gw ga tau siapa-siapa saja penulis artikel ini...Kalo ada yang tahu mohon kasih info.

When the exact time to have marriage?...

(LIHAT Jawabanya di akhir cerita)

"KAPAN NIKAH???"
"UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH! !!"
"JANGAN LAMA-LAMA!!! !"
"JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"

Tiba-tiba kalimat-kalimat norak diatas jadi sering gue denger dari
orang-orang disekitar gue.... nyebelin banget! dan mungkin banyak
dialamin juga sama sebagian besar dari kalian semua (sorry buat yg udah
punya pasangan hehehhe...)

KAPAN NIKAH????
ya gak tau! emang kenapa sih kalo gue masih pengen sendiri? emangnya
gue bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan
kesendirian gue.

UDAH JANGAN MILIH-MILIH! !!
Kok jangan milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan lawan jenis dan bukan sesama jenis
aja. berarti gue sudah melakukan pemilihan (sadis amat sih contohnya
hehehhehe... .)

Pada saat gue memutuskan untuk menikah dengan si pria A dan bukan si
pria B, berarti gue sudah melakukan pemilihan. Pada saat gue
memutuskan untuk menikah dengan pria yang seiman dan bukan yang beda
kepercayaan, berarti gue sudah melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN
MILIH-MILIH.

JANGAN LAMA-LAMA!!!
LHAAAA... emangnya gue si hunter (nama anjing gue) yang gak bisa ngeliat
doggy betina, langsung dikejar-kejar buat dikawinin. Dua
pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling mengenal satu sama
lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di waktu pendekatan atau
pacaran daripada mengambil keputusan gegabah dengan resiko menyesal
seumur hidup.

JANGAN NGEJAR KARIER TERUS!!!
Gue gak ngejar karier, gue ngejar gajinya hahahha..... nikah itu butuh
modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi
sedikit bukan jatuh dari langit.
Gue justru ngeri ngeliat temen-temen gue yang berlomba-lomba nikah, kalo
gue tanya alasannya pasti karena umur,
desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku,
takut dibilang perawan tua.
Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat temen-temen gue "tutup mata"
terhadap setiap perbedaan yang justru sebetulnya sangat penting
untuk dipertimbangkan pada masa pacaran apakah memang "gue itu tulang
rusuknya dia" (buat yang cewek)
atau apakah "dia tulang rusuk gue " (buat yang cowok), mereka punya
prinsip yang penting nikah dulu.
mereka dengan gampangnya berpikir bahwa karakter buruk yang sudah
tertanam selama
berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih" bisa hilang begitu saja
pada saat menikah.

Gue tahu mungkin banyak yang gak setuju dengan pendapat gue, tapi gue
gak mau menikah hanya karena masalah umur, siapa sih yang berhak
ngasih patokan umur seseorang untuk menikah? siapa sih yang berani jamin
bahwa nikah di umur 25 tahun akan lebih bahagia dari yang nikah
di umur 30 atau lebih?, coba liat di catatan sipil, angka perceraian
paling tinggi terjadi pada pasangan yang menikah pada umur yang mana
(kalo udah dapet datanya, kasih tau gue ya, soalnya gue sendiri gak
pernah ngecek hahahahh.... )

Malah menurut gue menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya,
karena disitu biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil,
kedewasaan temperamen sudah mulai terbentuk, persiapan materi cukup
memadai.
(materi itu tetap harus masuk dalam pertimbangan dong, kan gak bisa
bayar listrik sama bayar telepon pake surat cinta),
Gue juga gak mau menikah karena desakan orang tua atau karena takut
dibilang perawan tua, yang ngejalanin pernikahan itu kan gue bukan
mereka, yang
bakalan tanggung semua resiko kalo ada masalah kan gue bukan mereka,
perkawinan kan bukan tuk dibuat main-main apalagi trus kawin - cerai.
kebayang gak tuh kalo sampe salah milih bakalan sengsara seumur hidup.


JADI LU GAK PENGEN NIKAH?
GUBRAKKK.... !!!!
gue pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang tepat, gue pengen nikah
karena gue menyadari bahwa hidup ini terlalu berat untuk dijalani
sendirian (ceileee...puitis amat lu), gue pengen nikah karena gue
menyadari gue membutuhkan seseorang yang bisa saling mendukung dalam
segi spiritual dan material, gue pengen nikah karena gue butuh
menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi
(hihihihi... jadi malu nih), dan masih banyak lagi... tapi yang jelas
gak bisa ditentuin kapan waktunya,
bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah sama yang
DIATAS.

DON'T PUSH ME TO GET MARRY SOON, LET ME WAIT MY TIME, CAUSE MY GOD
WILL PROVIDE ME THE BEST PERSON WHEN THE TIME COMES.



Dear All,

Berdasarkan pengalaman pribadi (hehehe...) memiliki pasangan (pacar or
tunangan) dengan menikah itu bisa berbedaa banget

Saya termasuk orang yang cepet banget punya pasangan.

Dan masa pacaran yang pertama itu nyaris 10 tahun dari SMP sampai kuliah
(hihihi). Tapi gak tau kenapa, dari awal saya udah merasa bahwa
pacar yang ini bukan calon suami yang akan mendampingi saya sesisa umur
saya.
Padahal dia tuh orangnya baiiiiiiik banget. sabaaaaar bangeeeet.
ngertiiii iiiiiiiin banget dan banyak hal-hal baiiiiiiiik banget yang
dia miliki.
Hanya saja sejalan dengan perkembangan umur perkembangan minat
perkembangan lain-lain saya merasa bahwa dia tidak
akan mampu mendampingi saya yang maunya banyaaaaaaaaak banget. Jadinya
kita pun putus baik-baik dengan perencanaan tanpa rame-rame
(walaupun akhirnya seluruh keluarga geger abis) dan membutuhkan waktu
hampir 2 tahun untuk menyelesaikan banyak hal.

Kemudian saya kenal dengan suami saya sekarang ini. Masa pacaran juga
lamaaaa banget... sekitar 3 or 4 tahun gitu...
pokoknya udah bikin semua ilfil... bosen... dan cape nanya ... (tapi aku
keukeuh sukeukeuh.. tidak tergoda untuk menanggapi). ...
Calon mertua juga udah cape nanya , cape mengancam ... cape ngeliat kita
gak jelas juntrungannya. ..
Teman-teman, sodara, calon gebetan ( belum sempet nggebet siiih...)
sudah berdebar-debar menunggu... jalan terus apa bubar.
Sampai akhirnya... tiba- tiba saya mau aja diajakin married...

Begitulah... begitu married....astaga. .. kemana itu yang namanya pacaran
tahun-tahunan. ..
Yang namanya pacar sama suami itu beda banget...
(hehehe. ..maaf para
suami !).
Mungkin dia juga mikir... pacar sama isteri juga bedaaaaa banget.
Padahal... rasanya waktu pacaran itu semua stok sifat buruk
udah keluar semua... (iyalah... pacaran segitu lama..rumah juga gak
jauh-jauh amat...masih satu lingkungan.. .hikksss. ..).

Tapi ternyata ada modifikasi sifat.. ada kebutuhan baru yang nggak
kepikiran sebelumnya.
Contoh paling sederhana... jaman pacaran sih kita (cewek) seneng aja
membuatkan minuman buat sang pacar.
Giliran married...duuuh. ..bangun tidur diminta bikinkan coklat susu
sementara kita juga masih nguanttuuuukkkk. ..(tau aja kan manten
baru....)...
rasanya darah udah naik ke kepala..
Trus... karena belum punya pembokat (walaupun udah misah rumah sama
mertua)... kita kan harus cuci pakaian sendiri.
Tuuhh si Tuan besar enak aja ngelempar celana sama bajunya ke pojokan
kamar... Duaaaar... apa gak kepala mo meledak rasanya ?
Biasa kan kamar cewek tuh rapi dan teratur... tiba- tiba jadi kayak
kapal pecah !
Masih ada lagi dosanya... kalo mencet odol... pasti dari tengah... dan
gak pernah ditutup lagi !!!! ( ..setelah saya baca di banyak artikel
mengenai pria...ternyata urusan mencet odol ini memang sudah menjadi
bagian perilakunya. ..hahaha...)
...
kalo nonton tv kerjanya mainin remote control sampe kita senewen
ngeliatnya.. . kalo udah berkutat sama hobinya kita ditinggalin begitu
saja...

Hal-hal kecil itu...dan kadang ada hal besar juga.... memang menjadi
agenda dan kurikulum perkawinan.
Lima tahun pertama... urusannya masih perang antar suku... ; (silang
pendapat, pertandingan egoisme, mencari jati diri sebagai isteri dan
suami)...
Lima tahun kedua...urusannya udah mulai ke visi dan misi mengenai
pendidikan anak...
Lima tahun ke tiga...urusannya udah ke pengembangan karier dan
rumahtangga. . . (udah mulai numpuk-numpuk kekayaan...hehehe. .).....
Lima tahun ke empat urusannya udah masa depan anak...mo kemana niih anak
kita...jadi udah kembali ke siklus hidup kita yang awal lagi...

Kenapa perkawinan bisa bertahan ?
Jawabnya sederhana : karena KOMITMEN !!

Kita berkomitmen untuk hidup bersama dengan orang yang sangat berbeda
dengan kita.
Kita berkomitmen untuk mengisi segi-segi yang kurang dari pasangan kita.

Sama seperti kita juga menerima dia untuk mengisi kekurangan kita.
Justru semakin banyak kekurangan pasangan kita, maka semakin berguna
hidup kita.
Dan semakin banyak kekurangan kita, semakin banyak kita menerima dari
pasangan kita.
Kekurangan itu tidak semakin berkurang dengan bergulirnya waktu...tapi
terus bertambah.
Dan kita pun akan semakin banyak harus mengisi kekurangan pasangan kita,
sementara kita juga semakin banyak menerima dari pasangan kita.

Kalau kita sudah malas berkomitmen, maka perkawinan sudah diambang
pembubaran. Tidak perlu menunggu orang kedua atau ketiga.
Semua itu ada dari dalam diri kita sendiri.

Jadi begitulah... pun pacaran 10 tahun... 20 tahun... seyogyanya nggak usah married.
Biar aja orang lain yang cape komentar . Toh yang akan menjalankan hidup
berkeluarga nanti adalah kita berdua... dan kelak anak-anak kita juga.
Memang ada yang bilang, ngapain pacaran lama-lama... . kalau sudah ada
yang mau ya langsung saja.
Itu juga oke... bagaimana kita mampunya aja berkomitmen.

Ada yang bilang, perkawinan itu seperti main judi. Tapi judi kan
seperti tebak-tebakan. Untung-untungan.
Padahal perkawinan bisa dipelajari. Saya bilang, perkawinan itu seperti
sekolah tanpa akhir... tanpa ijazah...
Tiap hari kita belajar, tiap hari kita ujian... dan uji ketahanannya
harus seumur hidup.

Satu hal... tidak ada perkawinan yang ideal !
Setiap pasangan memiliki pola sendiri. Jadi kita sendirilah yang membuat
perkawinan itu mau ideal apa tidak.

Jadi jangan mencontek perkawinan orang lain... karena kita bukan menikah
dengan salah satu pasangan yang ideal itu...
dan kita pun bukan pasangan ideal dari orang yang ideal di luar sana .
Yang cocok untuk orang lain, belum tentu ideal untuk kita. Yang cocok
untuk kita, belum tentu ideal buat orang lain.

Buat yang sudah married... mohon maaf kalau tidak sesuai dengan
pakemnya.
Untuk yang belum married... go ahead... hidup ini punyamu sendiri
kok....
Memilih menikah sekarang atau besok, adalah pilihan hidup masa depan...
Kalau mau belajar coba-coba ya monggo...ntar yang sengsara kan diri
sendiri...

Saturday, November 15, 2008

Apa ya....

Hehehe dah 4 hari gw nyoba kerja di Shabuhana, salah satu restoran fine dining di daerah Clark Quay. Ga di clark quay nya sih, restoran ini ada di 14 Mohamed Sultan Road and I'm enjoying it!!!
Daripada McDonald...dan kuli...gaji cm setengahnya per jam...

Manager dan beberapa staffnya adalah cewe Jepang. Dikasih makan malam yang enak (kokinya yang masak ohohohoho...)
Ngobrol dengan mereka tentang negaranya ternyata agak-agak berbeda dengan artikel tentang Jejepangan yang beredar.

Apa makanan Jepang favorit kalian? Pasti jawabannya Takoyaki! ato Okonomiyaki!
Orang Jepang bisa makan Tofu dengan rasa ubi ungu...(rasanya agak aneh untuk first taste...)
Pear hijau yang matengggg banget...potong dan kasih wasabi...ini dessert...(enak loh yang ini...)
Ini yang paling shocking waktu nanya apa bahasa jepang untuk bebek...
Orang Jepang tidak biasa makan bebek, katanya. Tapi kami makan daging kuda mentah...
DAGING KUDA MENTAH???
Yuko-san, salah satu staffnya, pernah membawa temannya makan ini...temannya sangat takut dan ga berani nyentuh hahahaha...
Mereka makannnya pake shoyu kental...selaen daging kudanya...mereka juga makan bagian dari bawahnya surai kuda ato apa...(bagian mananya ya...jadi serem hahaha...)
dan ditanya gimana rasanya?
Mereka menjawab "It's very nice!!!" dengan senyum lebar...(ahahaha....)
Tabetemitai.
Mereka suka ketawa kalo gw bicara bahasa Jepang...kenapa ya?
Waktu gw bilang bonito flakes itu mahal mereka bingung...Eh? Murah koq.
Kita ditipu supplier!!!

Gw lagi pms dan entah kenapa nyebelin banget temen satu apartemen gw...Pasang status depresi di ym pas ditanya bilang ga ada apa2 koq...
WTF?! Kalo gt ga usah cari perhatian dari temen-temen lu sambil pasang status deh...
Maunya apa sih? Sok cari perhatian apa?
Dari simpati jadi bete...hahaha...Sebodo aja...malas gitu melulu...