Sunday, April 29, 2007

Maaf-part 2

First time poster. Cuma kebetulan lewat saja dan menemukan hal yang menarik di blog ini untuk dirundingkan.
Agak menyedihkan, kalo misalnya minta maaf saja dipersulit seperti itu. Dunia terasa jadi tempat yang semakin runyam. Pantas saja jadi semakin banyak perang dan perselisihan di mana-mana.

Maaf dan memaafkan adalah dua proses yang berbeda. Kadangkala untuk melakukan keduanya diperlukan usaha yang nggak kalah besarnya.

Buat yang minta maaf, pahamilah kalau yang memaafkan juga butuh waktu dan syarat-syarat tertentu, jadi haraplah maklum kalo nggak bisa langsung dimaafkan.

Buat yang memaafkan... ya pahamilah kalo yang minta maaf itu sudah merendahkan diri mereka sendiri. Kita tidak perlu tahu serendah apa; yang pasti sudah rendah buat mereka. Karena itu, kalau memang masih berkemanusiaan, tolong jangan diinjak-injak lebih jauh lagi. Diam saja dulu dan sambil berusaha menerima. Kita sakit. Mereka juga sakit. Tidak perlu diperparah lebih jauh lagi. Kecuali anda memang anti perdamaian dunia :D

Tentang elitisme... apa yang sebenarnya membuat 'elit' itu sendiri? Menurut saya itu sebenarnya cuma menang jumlah saja. Yang lebih sedikit disebut elit dari yang lebih banyak, dan itu memang sudah biasa. Kalau tidak bisa cocok lalu disebut nyinyir atau elit (lagi) itu juga sudah biasa. Kadangkala batasan seperti itu muncul-muncul sendiri tanpa ada yang perlu memproklamirkannya. Saya jadi berminat bertanya, apa anda sudah pernah memikirkan nasib orang-orang 'elit' itu? Karena kata anda orang-orang elit hanya memikirkan nasib sesamanya saja :D Hati-hati berkata seperti itu, karena siapa tahu anda juga termasuk golongan elit... dengan skala yang lebih besar.

Saya cukup setuju dengan komen Rahadian, yang mengatakan "we only do what we can". Mau bagaimana lagi, we're no angels. Acting like angels won't make us change into them, tapi saya rasa berniat baik dan berbuat baik itu tidak ada salahnya. Kecuali kalau memang baiknya cuma bohong-bohongan... Tapi ah, apa jadinya dunia ini kalau kita semua sudah selalu saling curiga dan mencari-cari kesalahan orang lain? :D

Jadi maafkan saya kalau saya terlalu ikut campur dan sok tahu... tapi tampaknya topik yang sedang menarik dibahas di sini :) Saya harap Yukionna cepat sembuh dari rasa sebalnya, karena orang-orang dulu bilang, kebanyakan sebal itu tidak baik bagi kesehatan :D

Salam sehat selalu,
RedLightDistrictManager

Ini komen panjang yg g terima dari seseorang untuk blog "nyebelin...maaf...de el el..."
Dia bilang saya mungkin seorg elit yg lebih besar dengan menyingkirkan org2 yg tidak cocok...
Buat yg kenal saya tentunya...minta pendapat nih...Apakah saya elit yg lebih besar?
Be honest ya guys n girls......

Lalu buat red manager...
saya merasa Anda adalah org yg menyedihkan dalam hal "Buat yang memaafkan... ya pahamilah kalo yang minta maaf itu sudah merendahkan diri mereka sendiri. Kita tidak perlu tahu serendah apa; yang pasti sudah rendah buat mereka."
Rendah???? MINTA MAAF BUKAN HAL YG RENDAH!!!
Apa selama ini Anda menganggap org2 yg minta maaf pada anda merendahkan diri? Kasihan sekali org2 itu....
Minta maaf jadi rendah kalo maknanya hilang, tapi kalo mereka sungguh&tulus minta maaf itu bukan perbuatan rendah. Buang semua ego n gengsi, dalam kata maaf ga ada yg namanya siapa yg rendah ato yg tinggi.

Kenapa g mengutuk org2 yg dengan entengnya minta maaf...
Misalnya: g minjam brg seseorg n malah menghilangkannya. G bilang "maaf g ga maksud bla bla bla.." Lalu saya dimaafkan.... tapi esok harinya g meminjam brg yg lain dan menghilangkannya lagi... Lalu saya bilang "maaf" terus begitu...saya melakukan kesalahan n maaf yg penting keluar agar saya dimaafkan tentunya...hub dgn mereka tetap beres n semua lancar car car....

Samuel Mulia, penulis kolom gaya hidup juga kalo ga salah pernah menulis ttg maaf yg diumbar.
Kesimpulan dari beliau adalah, Minta maaf itu memang harus say it when you mean it. Dan tentunya Anda harus sadar, minta maaf untuk apa. Jangan cuma sekedar 'wajib maaf'

Lalu Nyebelin di atas bukan untuk org yg minta maaf...tapi untuk cowo2 di dunia yg di mata saya co = brengsek....
Yah memang ga semua co brengsek tapi rata2 begitu koq...

Trus kata org, kalo maaf dah bisa selesein semuanya...ga perlu ada polisi.
Kejam? Tapi ini bener..
Ada yg emang ga mau ngasih maaf, ada yg ingin yg minta maaf blg lgsg pada mereka krn ini masalahnya dah membengkak n termasuk urusan personal.
ada yg ga peduli krn bwt mereka terlambat minta maafnya, ato sudahlah ga usah diurusin lagi-udah cukup g sakit ati ama dia, ato bukan dia yg harus minta maaf..

Trus, sori kalo menyinggung..tapi perdamaian dunia itu bullshit....why?
Untuk membentuk perdamaian dunia Anda harus membuat seluruh dunia berpikiran seperti Anda, ga perlu hukum, polisi n semua org punya kesadaran untuk bermaaf-maafan.
Berapa org seperti itu di dunia? Kita tidak tau...

Sepertinya g memang harus mengurangi kecurigaan g terhadap org2 ya? Berhenti nyari2 kesalahan juga...
Good suggestion...

4 comments:

HolyDragon01 said...

gw termasuk brengsek ga na? XD

Yamineco said...

kamu mah orang ndableg.

Yamineco said...

yang gue maksud si holy, bukan lu na..

klo kata gue sih, semua berdasarkan.. ah, damn, gue males pake istilah ini.. persepsi.

damn, kenapa gue ambil itu mata kuliah.. beban sks 2 itu terasa berat karena kudu ndengerin dosen, kudu ndengeirin racauan monster tentakel juga..

ucupucup said...

walah.. searching kendo bandung nyasarnya ke sini...
ada nuts
ternyata blognya anna ... hahaha.. dunia memang sempit...

biar nyambung sama topiknya: aku setuju ama pendapatmu, semua cowo emang brengsek ^O^
(kalopun ada yg ga, biasanya ga keliatan & ga dianggap.. seolah ga ada)
pada dasarnya cowo haruslah memiliki tingkat kebrengsekan tertentu supaya dianggap/terlihat/exist