Kreativitas orang sini memang pantas diancungi jempol. Sekarang yang namanya sinetron hampir semua jiplakan. Entah dari manga, ato dari
Bahkan ada yang menerbitkan sinetron yang mirip-mirip cerita sinetron lain, tinggal ganti nama aja. Beres dah, pokonya.
Makanya sebenernya saya gak merasa aneh kalau negeri seberang sampai mematenkan lagu daerah kita, atau mematenkan angklung dan batik. Kalau hak milik kita direbut negara seberang baru semua berkoar-koar, mengutuk. Tapi nyata sekali kita bangga kalau soal me-plagiat punya orang lain karena hasilnya selalu rating yang tinggi.
Kita yang ga menghargai hak cipta orang lain duluan, jadi jangan marah kalau ada orang lain menginjak-nginjak hak cipta kita. Siapa yang menabur dia yang menuai.
Atau bisa juga karena ga kreatif, dia mengambil masalah pribadi orang lain. Dibikin cerita komedi ato apa, yang mungkin buat orang yang tidak mengerti itu hal yang lucu. Tapi tentunya tidak untuk pihak-pihak yang diceritakan, logikanya sih kalau mereka tau, mereka sakit hati.
Masalah pribadi gua koq dibeber-beber dan dijual buat dapet uang? Padahal katanya mereka temen gua. Gua cerita karena percaya ma mereka dan mereka mengkhianati gua, dan sebagainya…
Tapi ya, untungnya saya tidak pernah diperlakukan seperti itu hehehe. Tapi bukan berarti saya mendukung kegiatan begitu loh.
Saya malas dengar semua berkoar dan berteriak bahwa budaya kita dirampok. Budaya yang mana? Saya rasa yang dirampok mungkin budaya plagiat kita.
Kita juga tiap hari liat hasil plagiat
Iya, gampang, tinggal ganti nama, beres deh. Sinetron baru!!!
No comments:
Post a Comment