Hari ini dengar khotbah di gereja tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Ceritanya si Farisi ini merasa suci dan hebat karena dia gak seperti si pemungut cukai yang penuh dosa. Farisi berdoa dengan kesombongannya dan pemungut cukai berdoa dengan penyesalannya.
Contoh yang disebut tidak saya sangka, pengen dicintai, pengen disayang, pengen dipuji, ingin dimintai nasehat...
Saya sendiri sayangnya hobinya ngomongin orang yang jelek-jelek.
Malu donk.
Mungkin pilihan yang tepat buat saya adalah, saya ini orang Farisi berisi pemungut cukai.
Tapi ternyata banyak orang (gak cuma saya) memainkan dua versi. Kadang jadi Farisi kadang jadi si cukai.
Kadang-kadang butuh “g ini suci lohhhh…dibanding kelakuan dia ihhhh….” lalu tiba saatnya saya merasa bersalah karena saya berbuat dosa dan saya butuh “CUKAI mode ON!!”
Apa kemampuan saya nyepet adalah hadiah?
Ngga juga, kepala saya dipenuhi ide nyeleneh dengan selera yang nyeleneh pula lalu jadilah saya seseorang yang unik (ciehhh…cuih banget sih…)
Tapi lalu ide nyeleneh itu yang harusnya (bisa) jadi bagus malah dipakai untuk nyepet orang. Saya juga gak dapet kemampuan ini dari diri sendiri juga.
Saya diajarin oleh beberapa orang “tukang lempar pisau” atau “tukang stabbing” sekitar 3 tahun lalu di UKJ.
Thanks, guys!!! Hahahaha J
Tapi kemudian main course yang kami santap adalah gosip-gosip seru zaman dulu. Dari guru bahasa Inggris yang cunihin ma cewe rambut panjang, si “Mr. piip”, sampai ini ribut ma itu, si ini suka ma itu, etc.
Kami kembali membicarakan yang buruk-buruk juga walau ada pemanisnya.
Tapi ya sesama itu harus saling tegur. Kalo salah, kita ga boleh takut negur. Apalagi itu sahabat sendiri. Kalo ditegur aja marah duh egois banget. Maunya dipuji melulu, tapi ga mau denger kritik. Mau jadi manusia macam apa tuh?
Khotbah lalu ditutup dengan sepenggal doa dari Suster Teresa yang menyepet hati saya lagi. Saya akan posting isi doa itu untuk edisi selanjutnya karena saya mau cari dulu hahaha biar gak ada salah ketik. OK!
Tsuzuku…2,3 nichi o machinasai!
No comments:
Post a Comment